Laporan Wartawan Tribun Medan, Ryan Achdiral Juskal
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura komit meningkatkan budidaya buah lokal yang merupakan ciri khas daerah ini. Hal ini disampaikan, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, Azhar Harahap.
Dikatakannya, buah-buahan lokal itu seperti nenas, jeruk, pisang, salak, durian, jambu dan sebagainya, yang mutunya juga berkualitas harus di budidayakan.
"Budidaya buah lokal menjadi prioritas utama untuk dikembangkan,"ujarnya Selasa (11/7/2017).
Baca: RPH dan Kejaksaan Teken Nota Kesepahaman Terkait Peredaran Daging
Baca: Nama Mantan Kepala Kejaksaan Tinggi Muncul pada Sidang Penggelapan Mobil
Dijelaskannya, saat ini buah yang tetap ditanam petani yakni semangka dan pepaya, karena dua komoditi ini selalu digemari. Walaupun petani tidak diajak menanam buah ini, dengan sendirinya tetap menanamnya karena buah ini bermasyarakat.
"Kita lihat saja, buah semangka dan pepaya di mana-mana ada, tetap menjamur," katanya.
Ajakan untuk memproduksi buah lokal, lanjutnya, ke depan semakin ditingkatkan guna mendorong daya saing petani. Secara umum memang produksi buah lokal di Sumut belum terpenuhi, karena petani kebanyakan masih fokus pada tanaman utama seperti padi, juga tanaman cabe merah dan bawang merah yang selalu memicu inflasi.
Sementara itu, buah jeruk sekarang harganya juga mahal, menurut Azhar karena pengaruh cuaca ekstrim dan semburan lahar gunung Sinabung. Jadi produksinya berkurang sehingga mahal. Padahal Kabupaten Karo termasuk penghasil terbesar buah-buahan di Sumatera Utara.
"Dari satu sisi kita banyak kehilangan buah langka seperti buah delima, jambul bol dan sebagainya. Inilah yang mau kita kembangkan," ujarnya.
Data yang diperoleh dari Kasubag Program Dinas Tanaman Pangan Sumut Fahri menyebutkan, di Sumut buah yang dibudidayakan tercatat ada 21 jenis buah-buahan tahunan.
Di antaranya, alpukat, anggur, belimbing, langsat, durian, jambu air, jambu biji, jeruk besar, jeruk siam atau keprok, mangga, manggis, markisa, nangka atau cempedak, nenas, pepaya, pisang, rambutan, salak, sawo, sirsak dan sukun. Juga ada buah-buahan semusim yakni melon, semangka dan stowberi.
Dari data itu, terlihat kalau budidaya buah lokal tersebut mengalami penurunan. Untuk tanaman tahunan dan semusim, total luas panen tahun 2014 mencapai 32.876 hektar dengan produksi 1.805.548 ton.
Kemudian, tahun 2015 mengalami penurunan menjadi 27.705 hektar dengan produksi 1.347.286 ton. Sedangkan tahun 2016, turun lagi luas panennya jadi 25.550 hektar dengan produksi 1.143.362 ton.
"Penurunan tanaman buah-buahan ini karena banyak lahan yang ditanami tanaman non buah,"pungkasnya.(*)
Baca Kelanjutan Dari Tingkatkan Budidaya Buah Lokal, Dinas Tanaman Pangan dan ... - Tribun Medan : http://ift.tt/2tJ6hof
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tingkatkan Budidaya Buah Lokal, Dinas Tanaman Pangan dan ... - Tribun Medan"
Post a Comment