RMOL. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian mulai memfokuskan pengembangan potensi hortikultura, khususnya buah-buahan dari tanah air.
Dalam rangka menyambut hari kemerdekaan Indonesia ke-72 yang jatuh pada bulan ini, Kementan bikin acara “Aku Cinta Buah Nusantara” dengan agenda senam pagi bersama dan makan buah bersama pengunjung Car Free Day di Sarinah, Jalan M.H Thamrin, Jakarta Pusat.
Dalam kegiatan tersebut, Kementan membagikan secara gratis buah lokal sebanyak ribuan kilogram kepada para pengunjung CFD di Thamrin. Buah yang dibagikan gratis di antaranya jeruk, pisang, belimbing, salak, jambu air, buah naga, duku, mangga, jambu kristal, nanas dan lain-lain.
"Kami imbau kepada seluruh masyarakat Indonesia agar mencintai buah lokal, buah produksi kita sendiri. Sekarang ini buah kita kualitasnya tidak kalah dengan negara lain," ujar Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman dalam rilis yang diterima redaksi, Selasa (15/8).
Tidak dipungkiri, keunggulan kekayaan alam nusantara membawa berkah tersendiri bagi Indonesia. Berbagai macam buah mampu tumbuh subur di tanah Indonesia. Keanekaragaman hayati yang ada, menurut Mentan, sepatutnya disyukuri oleh bangsa Indonesia dengan cara meningkatkan produksi yang ada dan mengkonsumsi buah lokal. Potensi ekspor pun sudah di depan mata.
“Bahkan sudah menggekspor beberapa buah unggulan kita seperti mangga, nanas, manggis. Selain itu, Kementerian Pertanian optimis akan menambah jumlah komoditas buah-buahan yang akan di ekspor," jelasnya.
Untuk mendukung pengembangan hortikultura, lanjut Amran, Kementan memberikan dukungan berupa bantuan bibit dan pupuk gratis kepada para petani.
"Perintah Bapak Presiden meminta kami agar memberikan bibit gratis kepada seluruh petani-petani Indonesia dan itu nilainya 5,5 triliun, itu akan kita bagkan gratis," tambahnya.
Amran menambahkan, pemanfaatan beberapa jenis lahan yang kurang optimal pun nantinya menjadi bidikan berikut. Ada dua raksasa yang harus dibangunkan di Indonesia, yaitu swampland (daerah rawa) lahan pasang surut seluas 21 juta hektare, yang memiliki potensi 10 juta hektare.
Kemudan rain fat land atau tanah tadah hujan untuk wilayah yang hanya satu kali tanam setiap tahun. Sebab, ketergantungan dengan hujan akhirnya bisa tanam tiga kali dengan catatan harus membangun rain water harvesting system.
"Untuk mendorong hal tersebut, Kementan telah bekerja sama dengan Kementerian Desa dan PDTT untuk membangun 30.000 embung yang nantinya akan mengairi sekitar 4 juta hektar lahan.
Amran juga menyinggung mengenai rempah-rempah Indonesia. Pemerintah, kata Amran, bertekad ingin mengembalikan kejayaan rempah-rempah nusantara seperti di tahun 1500-an.
Amran mengingatkan, di era tersebut muncul istilah siapa yang menguasai rempah-rempah akan menguasai dunia. Nantinya, pengembangan pertanian Indonesia akan berdasarkan keunggulan komparatif di masing-masing wilayah,
"Kita (membangun) berdasarkan keunggulan wilayah itu, seperti kopi (di) Aceh, kemudian rempah-rempah cengkeh, pala (di) Banda," urainya.
Menteri aasli Sulawesi Selatan ini berharap kementerian maupun instansi lain juga ikut menyuguhkan buah lokal untuk jamuan tamu.
"Ini sama seperti mencintai merah putih, mencintai bangsa Indonesia, mencintai petani indonesia. Ayo kita konsumsi buah lokal, mari makan buah nusantara," serunya.[wid/***]
Baca Kelanjutan Dari Kementan Bagikan Gratis Ribuan Buah Lokal Di CFD - RMOL.CO (Siaran Pers) : http://ift.tt/2uJ7Ulo
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kementan Bagikan Gratis Ribuan Buah Lokal Di CFD - RMOL.CO (Siaran Pers)"
Post a Comment