Perdana, Iven Bokor World Music Festival Digelar pada Musim Buah - GoRiau

SELATPANJANG - Iven Bokor World Music Festival (BWMF) 2017 di Desa Bokor berbeda dari tahun sebelumnya. BWMF 2017 dilaksanakan tepat pada musim buah dan bakal memanjakan peserta karena bisa langsung menyantapnya dari pohon.Karena digelar bertepatan dengan musim buah, perhelatan bertaraf internasional itu terpaksa diundur. Jadwal awal pelaksanaan BWMF pada tanggal 19 hingga 21 November 2017 kemudian diundur menjadi tanggal 19-21 Desember 2017. "Pengunduran ini sengaja kita lakukan karenaÂ pada tanggal tersebut buah-buahan sudah matang," kata Ketua Pelaksana BWMF Sopandi SSos, Sabtu (26/8/2017).Dijelaskan Sopandi, sebenarnya iven yang selalu digelar bertepatan musim buah adalah Pesta Sungai. Namun, tahun 2017 ada perubahan cuaca yang berdampak pada musim buah-buahan di Desa Bokor. Pesta sungai yang biasa digelar bulan Juli (tiap tahunnya) menjadi Bulan September dan itu pun tidak ada buah-buahan.Namun, dalam beberapa hari belakangan, kata Sopandi, banyak pohon mengeluarkan bunga tanda akan masuk musim buah-buahan. Agar tetap ada iven pada musim buah, maka perhelatan BWMF dianggap paling tepat. Tetapi pelaksanaannya harus diunduran sekitar 1 bulan dari jadwal awal."Alhamdulillah, tak disangka beberapa pohon sudah menampakkan bunganya," kata Sopandi.Nantinya, seluruh peserta BWMF 2017 akan dibawa langsung ke kebun buah-buahan. Sebelum sampai ke kebun, peserta yang datang dari berbagai negara itu akan menyusuri sungai dan berkesempatan berwisata mangroove.Tujuan lain, tambah Sopandi, BWMF ini akan mengangkat kearifan lokal masyarakat setempat. Diharapkan hubungan saling menguntungkan antara pelaksana iven denganÂ masyarakat bisa mengangkat perekonomian warga. Terutama dalam pemasaran buah-buahan nantinya."Masyarakat tidak perlu menjual buah-buahan ke Selatpanjang," ujar Sopandi.Di tempat terpisah, Bupati Kepulauan Meranti Drs H Irwan MSi manyambut baik pelaksanaan iven BWMF di Desa Bokor. Katanya, dari iven ini ada edukasi bagi masyarakat setempat, di samping upaya promosi desa wisata budaya Bokor. "Semoga iven ini bisa mengangkat perekonomian masyarakat," harap H Irwan.Informasi dari panitia pelaksana, beberapa group sudah menyatakan kesiapan datang ke Bokor selain dari dalam negeri juga ada peserta dari luar negeri. Antara lain dari Perancis, Senegal, dan Afrika Selatan, Jawa Tengah, Pekanbaru, Bengkalis. "Selain itu, juga ada beberapa group yang masih dalam proses undangan," ujar Sopandi diakhir bincang-bincang dengan GoRiau. ***

Let's block ads! (Why?)