TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Guru besar Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Dr Ir Slamet Susanto, M.Sc menemukan teknik rekayasa produksi tanaman buah-buahan di luar musim.
"Selama ini, proses panen atau produksi tanaman buah di Indonesia masih bersifat musiman. Hal ini menyebabkan harga buah-buahan ketika musimnya akan menjadi turun atau berdaya jual rendah karena jumlah buah tertentu yang tersedia saat itu banyak. Sedangkan Sebaliknya ketika sedang tidak musim buah atau buah belum panen, harga menjadi tinggi karena ketersediaannya terbatas," ujar Prof Slamet dalam siaran pers yang diterima TribunnewsBogor.com.
Ia mengatakan, harga buah-buahan yang tidak stabil tentunya akan berdampak pula pada kesejahteraan para petani buah.
Kondisi inilah yang membuat Prof Slamet berpikir keras untuk menemukan inovasi sebagai solusi dari permasalahan tersebut.
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian rekayasa produksi tanaman buah di luar
musim.
"Rekayasa di luar musim yang dimaksud adalah teknik perpanjangan masa panen tanaman buah sehingga ketersediaan buah
tertentu tidak hanya ada di musim panen pada umumnya," ujarnya.
Ada banyak cara yang dilakukan untuk melakukan rekayasa produksi diantaranya adalah dengan memanfaatkan banyaknya
varietas suatu buah.
Banyaknya varietas pada buah akan mempunyai masa pembungaan yang berbeda tiap varietasnya.
Selain dengan memanfaatkan varietas buah, cara lain untuk merekayasa produksi tanaman buah adalah dengan cara teknologi produksi
untuk menggeser waktu pembungaan, sehingga pembungaan tidak hanya terjadi pada satu musim tertentu saja.
"Penggeseran waktu pembungaan ini dapat dilakukan dengan berbagai metode seperti melakukan pengaturan zat tumbuh, pengaturan zat penghambat tumbuh, strangulasi, stress air, serta pengaturan pemangkasan," katanya.
Penelitian yang dimulai sejak tahun 2002 ini telah berhasil dilakukan pada banyak jenis buah-buahan.
Beberapa jenis buah yang telah berhasil direkayasa dan menjadi fokus untuk dikembangkan yaitu mangga, rambutan, durian, jeruk, dan jambu.
Penelitian yang dilakukan di Sumedang dan Sulawesi Selatan sebagai tempat uji coba lapang ini melibatkan balai penelitian,
pemuda setempat serta akademisi dari IPB yaitu dosen dan mahasiswa.
"Penelitian yang dilakukan bukan hanya untuk menggeser masa panen saja, tapi juga untuk memperpanjang masa simpan dan
meningkatkan kualitas produksi seperti meningkatkan performa buah dan kandungan zat serta rasa buah," ujarnya.
Penelitian ini masih berlanjut hingga saat ini.
Rencana penelitian selanjutnya yang sedang dilakukan Prof Slamet adalah melakukan rekayasa produksi pada jambu kristal melalui tiga cara yaitu, pengaturan pemangkasan, strangulasi, serta pengaturan pemakaian zat tumbuh.
"Berharap agar para petani semakin sejahtera dan impor buah di Indonesia dapat berkurang dengan ketersediaan buah lokal sepanjang tahun," katanya (*)
Baca Kelanjutan Dari Guru Besar IPB Temukan Rekayasa Produksi Buah-Buahan di Luar ... - Tribun Bogor : http://ift.tt/2fCUG74
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Guru Besar IPB Temukan Rekayasa Produksi Buah-Buahan di Luar ... - Tribun Bogor"
Post a Comment