"Data terakhir, ada 600 monyet berdasarkan hitungan empat bulan lalu oleh tim dari UGM," jelas Kasubbag TU UPT Kawasan Gunung Tidar, SW Wahyuono, kepada wartawan di kantornya, Senin (7/8/2017).
Meski hidup liar dan bebas, menurut Wahyuono, monyet-monyet itu tidak sampai menyerang manusia.
"Paling kalau ada pengunjung yang bawa plastik kresek dibuntuti dan direbut, dikira bawa makanan," katanya.
Masyarakat sekitar pun, selama ini tidak ada yang sampai tega memburu ataupun membunuh mamalia itu.
"Paling hanya menghalangi saja supaya tidak mendekat. Memang kerap terjadi monyet turun dan mengambil makanan warga, tapi saat ini sudah jarang," ungkapnya.
Dia menyebutkan, keberadaan monyet di Gunung Tidar awalnya hanya satu pasang saja. Hewan tersebut sengaja dilepaskan oleh Akademi Militer (Akmil) bersama dengan hewan lain, seperti ular, kijang untuk kegiatan survival calon taruna.
"Tapi kemudian jumlahnya bertambah dengan cepat, hingga saat ini mencapai ratusan," katanya.
Pihak UPT juga pernah meminta bantuan BKSDA Jawa Tengah agar mengurangi monyet dengan memindahkan dan mengembangkan ke daerah lain. Permintaan itu sempat ditindaklanjuti dengan survei lapangan, namun sampai saat ini belum ada langkah lanjutan.
Apalagi diketahui bahwa monyet ekor panjang tersebut bukanlah jenis hewan yang dilindungi.
"Kita juga sempat menawarkan ke Kebun Binatang Gembira Loka Jogjakarta, dan dijawab bahwa daya tampung di sana hanya 5 pasang. Tapi sampai sekarang juga belum diambil," tuturnya.
Wahyuono mengakui, saat ini UPT Kawasan Gunung Tidar belum bisa melakukan tindakan lebih lanjut untuk membatasi populasi agar tidak terus bertambah. Apalagi kantor yang bertempat di lereng Gunung Tidar itu juga tidak memiliki anggaran tersendiri, baik untuk membatasi populasi, maupun untuk memberikan makanan kepada monyet.
"Selama ini, kami memberikan makan dengan mencari sisa buah atau sayuran dari pasar. Ada juga relawan namanya Pak Margono yang setiap hari mencarikan buah-buahan dari pasar," urainya.
Di Gunung Tidar, kata dia, juga tersebar pepohonan buah. Di antaranya salak, jambu biji, mangga, rambutan, jambu air. Penanaman dilakukan oleh pengelola, relawan dan masyarakat setempat.
Tujuan ditanamnya pepohonan tersebut untuk menyediakan stok makanan bagi monyet.
Dikatakannya, keberadaan monyet di Gunung Tidar itu tidak sepenuhnya merugikan, karena bisa menarik wisatawan untuk berkunjung dan berwisata.
"Untuk menjaga kelangsungan hidup monyet itu, kami mengurusnya bersama-sama dengan Paguyuban Sahabat Tidar dan masyarakat sekitar," tandas Wahyuono.
(sip/sip)
Baca Kelanjutan Dari Pengelola Tanam Pohon Buah untuk Ratusan Monyet di Gunung ... - Detikcom (Siaran Pers) (Pendaftaran) : http://ift.tt/2wAnjVP
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pengelola Tanam Pohon Buah untuk Ratusan Monyet di Gunung ... - Detikcom (Siaran Pers) (Pendaftaran)"
Post a Comment