Waduh! 3 Jenis Buah-buahan Khas Kerinci Ini Terancam Punah ... - Tribun Jambi

TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Sejumlah buah-buahan khas Kerinci, terancam punah akibat tidak adanya upaya pelestarian benih atau bibit yang dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah daerah. Satu diantaranya jeruk Pulau Tengah, yang selama ini dikenal dengan rasa yang manis dan segar, berbeda dibandingkan dengan jeruk-jeruk dari daerah lainnya.

Di Kerinci sendiri, buah yang berasal dari Desa Pulau Tengah, Kecamatan Keliling Danau ini sudah mulai langka. Malah jeruk Pulau Tengah, biasa didapatkan dari provinsi tetangga yakni Sumatera Barat. Tidak hanya untuk tanaman jeruk, namun buah-buahan lainnya di Kerinci, juga mengalami nasib yang sama. Seperti durian Hiang dan Manggis Semerap.

Turunnya produksi buah karena rata-rata tanamannya sudah berumur tua, menyebabkan banyak warga yang menebang tanaman mereka.

Sementara program peremajaan sendiri tidak berjalan baik. Pohon-pohon yang sudah ditebang tidak ditanami kembali akibat kesulitan bibit. Saat ini, jumlah tumbuhan Durian Hiang dan Manggis Semerap, diperkirakan jauh berkurang dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

“Iya, di Kerinci jeruk Pulau Tengah semakin langka. Biasanya kalau mau makan jeruk Pulau Tengah, kami beli dari Solok, Sumatera Barat,” ungkap Gafar seorang warga Kerinci.

Dia sangat menyayangkan kondisi seperti ini. “Ini sangat merugikan warga Kerinci. Bahkan ada kemungkinan buah-buahan khas Kerinci akan diklaim daerah lain,” jelasnya.

Kepala Dinas Tenaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Kerinci, Radium Halis, juga mengakui Kabupaten Kerinci memiliki tanaman buah yang khas dibandingkan dengan daerah lain.

“Ada durian Hiang yang rasanya sudah diakui secara nasional berbeda dengan durian lain. Ada juga jeruk Pulau Tengah dan Manggis Semerap, serta berbagai buah khas lainnya,” ungkap Radium.

Untuk melestarikan buah-buahan tersebut, dia merencanakan membentuk balai benih holtikultura, yang bisa menyupai bibit-bibit buah di Kerinci.

“Kalau sekarang memang mulai langka. Kita akui jeruk Pulau Tengah banyak dijual di Solok. Ke depan, kita akan kembangkan bibitnya di Kerinci,” bebernya.

Dengan adanya balai benih ini, siswa SMK di Kerinci tidak perlu lagi praktek pertanian ke luar daerah seperti sekarang ini. Mereka akan praktek ilmu mereka di balai yang disediakan oleh Pemda Kerinci. "Program ini juga bisa mendatangkan PAD. Karena selain Kabupaten Kerinci, daerah tetangga juga banyak yang membutuhkan bibit buah,” pungkasnya.

Let's block ads! (Why?)