AYUNAN langkah kakinya sudah tak gesit lagi. Namun Engkong Ayip, demikian dia dipanggil tetap menekuni profesinya yang sudah digelutinya sejak masih muda yakni menjajakan buah dengan cara dipikul.
Saban hari pria berusia 77 tahun ini berjalan dengan kaki telanjang dari rumahnya di kawasan Rawa Denok, Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, Depok, Jawa Barat menyusuri jalan dengan memikul buah dagangannya menuju Pasar Depok Jaya.
“Saya anggap ini sebagai olahraga saja supaya badan tetap sehat,” ujarnya dengan nada setengah teriak maklum pendengarannya sudah mulai terganggu ketika ditanya Pos Kota, beberapa waktu lalu.
Dikatakan, jarak antara rumahnya ke pasar sekitar 10 kilo meter. Itu harus ditempuh selama tiga jam untuk sampai ke pasar dengan berjalan kaki. Jadi setiap hari ia menempuh perjalanan untuk pulang pergi sejauh 20 kilo meter.
Berjualan buah-buahan dengan cara dipikul sudah dilakukan sejak tahun 1970. “Dulu mah masih sepi. Jalanan kebanyakan dari tanah. Karena masih muda jarak 10 kilo tak terasa capek malah cepat sampainya ke pasar,” kenang kakek bertubuh kurus ini yang tetap berjalan kaki meski sudah banyak angkutan dari rumahnya ke pasar.
SEHABIS SUBUH
Kakek empat cicit ini menuturkan, setiap hari dirinya melakukan aktivitas berjualan sehabis salat Subuh sekitar pukul 05:00. Buah yang dijualnya tergantung dari musimnya. Namun kebanyakan yang dijualnya berupa buah belimbing, pepaya, dan pisang yang tak mengenal kata musim.
“Saya membelinya bukan di pasar tapi beli dari warga yang berkebun. Untungnya tak seberapa cukup untuk sekadar buat makan saja,” bebernya seraya menyebut pendapatan kotornya sekitar Rp150 ribu hingga Rp200 ribu.
Jualan menggunakan pikulan ini adalah warisan dari ayahnya. “Dulu saya waktu kecil sering diajak bapak ikut jualan. Sekarang saya yang meneruskannya,” ujar Ayip yang mengaku temen-temen seangkatannya sudah lebih mendahului menghadap Sang Khalik dan dia tinggal sendirian.
Anak-anaknya bukan tak sayang pada dirinya saat melihat dia bersusah payah memikul buah-buahan dengan tubuh yang renta ini. “Anak saya ada yang belikan sepeda untuk berjualan. Tapi saya menolaknya. Saya lebih suka jalan kaki saja. Malah kalau lagi gak jualan saya sengaja jalan kaki cari nasi uduk,” ujarnya sambil terkekeh.
Barangkali berkat saban hari Engkong Ayip berjalan kaki membuat tubuhnya tetap sehat dan tak gampang terserang penyakit. Tetap sehat ya Kong! (anton/bu)
Baca Kelanjutan Dari Kakek Penjual Buah Ini Setiap Hari Jalan Kaki 20 Km - Poskotanews : https://ift.tt/2I4W9Mu
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kakek Penjual Buah Ini Setiap Hari Jalan Kaki 20 Km - Poskotanews"
Post a Comment