JAKARTA, iNews.id - Perubahan cuaca yang tidak menentu akan mengancam ketersediaan pangan di dunia. Mulai dari ketersediaan biji kopi hingga pisang, di masa depan beberapa makanan ini akan menghilang dari peredaran.
Sebut saja pisang, buah-buahan yang paling digemari masyarakat ini terancam langka. Emisi gas rumah kaca memengaruhi produksi pertanian untuk tanaman pisang. Buah ini membutuhkan lebih banyak air. Sementara, kekeringan melanda banyak negara.
Belum lagi penyakit dari "Tropical Race 4," atau jamur tanah yang mengancam keberadaan pohon pisang Cavendish. Penyakit ini mengancam keberadaan perkebunan pisang di seluruh dunia.
Tak hanya pisang, beberapa jenis tanaman lain yang terancam langka di masa depan lainnya terancam keberadaannya karena perubahan cuaca. Ingin tahu makanan apa saja yang terancam menjadi langka di masa depan? Berikut ulasan iNews.id, seperti dikutip melalui Insider, Kamis (22/2/2018).
Wine grapes
Dari 1.100 varietas wine grapes yang ada, kira-kira 12 di antaranya yaitu 1 persen merupakan anggur favorit kami. Menurut sebuah studi baru-baru ini yang dikeluarkan Nature Climate Change, pencinta anggur mungkin harus mulai mengurangi minuman ini. Sebab, ada potensi penurunan produksi anggur sekitar 85 persen selama 50 tahun ke depan. Hal tersebut dikarenakan daerah yang dikenal memiliki anggur berkualitas seperti Napa dan Sonoma mulai mengalami penurunan untuk menghasilkan anggur premium. Namun, jika petani anggur mulai memanfaatkan keragaman varietas wine grapes 1.088 lainnya dengan sungguh-sungguh, maka industri ini dapat bertahan hidup. Ini semua tentang bagaimana mereka beradaptasi.
Stone fruits
Pada 2016, wilayah timur laut di sekitar New Jersey, New York, Connecticut, Massachusetts, New Hampshire, Rhode Island, dan Vermont, sedang mengalami masa yang tidak normal di tengah musim dingin. Cuaca yang tidak normal itu membuat berbagai pohon buah-buahan menjadi berbunga sebelum waktunya. Namun, saat terjadi dua pembekuan berikutnya, sebagian besar panennya hancur. Sebut saja seperti buah persik, nektarin, aprikot, plum, dan ceri. Ini adalah beberapa jenis stone fruits yang terpolusi oleh suhu buruk. Para petani memperkirakan kerusakan tanaman serupa di masa depan akan semakin tinggi.
Sirup maple
Olesi pancake lezat Anda dengan sirup maple selagi masih ada. Karena pohon gula maple sebagai bahan pembuat sirup ini mengalami titik penurunan. Produksi sirup maple mengalami dampak akibat cuaca buruk. Getah pohon tersebut hanya bisa mengalir saat suhu naik di atas titik beku pada siang hari dan kemudian keluar begitu malam tiba. Pergeseran suhu sangat penting. Tekanan memaksa getah keluar dari pohon. Namun, perubahan iklim tidak dapat diprediksi. "Perubahan iklim pasti akan terjadi, dan sudah memengaruhi industri pembuatan sirup maple," kata Timothy Perkins, Ph.D., Direktur Pusat Penelitian Proctor Maple, kepada Maple Source.
Kopi
Kafein adalah obat psikoaktif yang paling populer di dunia. Banyak dari masyarakat dunia memilih untuk menyerapnya melalui secangkir kopi di pagi hari. Namun, sebuah penelitian pada 2017 yang diterbitkan Prosiding National Academy of Sciences menunjukkan, perubahan iklim mengancam kedua area tanaman kopi untuk tumbuh. Sebesar 20-25 persen pertumbuhan biji kopi terbantu oleh lebah. Komunitas ekologi terbentuk antara tanaman kopi dan penyerbuk, seperti lebah, keduanya bersifat tidak terpisahkan. Ketika lebah menyerbuki tanaman kopi, mereka tidak hanya memperlebar hasil panen, tapi juga meningkatkan kualitas biji kopi. Sayangnya, kenaikan suhu dan cuaca yang tidak dapat diprediksi telah mengusir lebah dan penyerbukan kopi mengalami penurunan. Dengan terjadinya hal ini, akibatnya 88 persen area tanaman kopi di Amerika Latin akan berkurang pada 2050.
Chickpeas
LA Times telah menemukan sebuah grafik mengejutkan. Cuaca buruk yang terjadi hingga kini mengakibatkan kekeringan. Banyak berbagai jenis tanaman membutuhkan air. Menurut mereka, dibutuhkan sekitar 608,6 galon air untuk menghasilkan delapan ons Chickpeas. Tidak mengherankan jika dampak kekeringan yang terjadi di seluruh dunia telah mengurangi produksi kacang ini sebesar 40 sampai 50 persen.
Pisang
Di berbagai dunia, meningkatnya emisi gas rumah kaca, pola cuaca dan suhu yang tidak menentu memengaruhi produksi pertanian. Pisang mengandalkan cuaca moderat untuk mengalami kematangan. Kemudian, dibutuhkan air agar konsisten untuk berkembang. Petani sudah dipaksa untuk berinvestasi pada sistem irigasi yang mahal agar pisang mereka matang. Ini bertujuan untuk menghadapi cuaca yang dapat menghentikan produksi pisang yang signifikan. Belum lagi penyakit dari "Tropical Race 4," atau jamur tanah yang mengancam keberadaan pohon pisang yang paling populer di dunia, pisang Cavendish. Penyakit ini mengancam keberadaan perkebunan pisang di seluruh dunia.
Kacang-kacangan
Kacang tanah adalah tanaman rimbun yang banyak digemari masyarakat. Menurut sebuah laporan dari CBC, jenis tanaman ini memerlukan lingkungan yang stabil dan khusus untuk tumbuh. Terlalu sedikit hujan, mereka akan gagal untuk berkecambah; terlalu banyak hujan, mereka akan tumbuh berjamur dan berpotensi terjangkit penyakit. Kacang-kacangan juga tidak merespons dengan baik jika terlalu banyak panas. Tunas akan hangus dan gagal tumbuh. Sebagian besar produksi kacang Amerika berasal dari negara bagian selatan yang rentan terhadap kekeringan dan gelombang panas. Ini akan menghancurkan seluruh tanaman kacang tanah. Dengan demikian, banyak yang percaya kacang bisa punah lebih cepat.
Editor : Vien Dimyati
Baca Kelanjutan Dari Nikmati 7 Makanan Ini, di Masa Depan Kopi dan Pisang Akan Langka - iNews : http://ift.tt/2BJ51rg
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Nikmati 7 Makanan Ini, di Masa Depan Kopi dan Pisang Akan Langka - iNews"
Post a Comment